Cerpen Kazuo Ishiguro: Makan Malam Keluarga

- 27 Januari 2024, 18:24 WIB
ilustrasi cerpen Makan Malam Keluarga
ilustrasi cerpen Makan Malam Keluarga /ist

“Demi  aku yang bersiap melupakan masa lalu.  Ibumu selalu senang untuk menyambut

kau kembali –bingung dengan  sikapmu.”

“Aku hargai simpatimu, ketika aku berkata ‘aku tak yakin dengan rencanaku.”

“Aku percaya sekarang tak ada niat jahat pada pikiranmu, “ ayahku melanjutkan.  “Kau

terayun-ayun oleh pengaruh –pengaruh tertentu.  Seperti banyak yang lain. “Mungkin kita akan melupakannya, seperti yang kau anjurkan.” “Tambah teh?”

Sejenak kemudian terdengar  suara seorang gadis, menggema melalui rumah.

“Akhirnya,” Ayahku bangkit dari duduknya.  “Kukiko datang.”

Walaupun berjarak bertahun, adik perempuanku dan aku selalu dekat.   Melihat aku kembali tampak membuatnya sangat senang dan sejenak ia tak lakukan apa-apa –bergeming dan  terkikih-kikih gugup.  Tetapi ia tenang kembali ketika ayahku mengajukan pertanyaan padanya tentang Osaka dan universitasnya.  Gadis itu menjawab  dengan jawaban resmi yang pendek. Ia beralih menanyaiku beberapa pertanyaan tetapi ia tampak terhalangi oleh rasa takut apakah   pertanyaan itu mengarah pada topik-topik yang janggal.   Sejenak kemudian, percakapan jadi lebih jarak dibanding sebelum Kukiko datang .  Ayah lalu berdiri, berkata: “Aku harus menyiapkan makan malam.  Maafkan telah membebanimu dengan hal seperti itu. Kikuko akan menemanimu.”

Saudariku nampak sangat santai ketika ia meninggalkan ruang itu. Dalam beberapa menit, ia ngobrol bebas tentang sahabatnya di Osaka dan tentang kelas-kelasnya di universitas. Tiba- tiba kemudian ia memutuskan berjalan-jalan di taman dan mulai melangkah keluar ke beranda. Kami mengenakan sandal jeramiyang diletakkan sepanjang pagar dan turun ke taman. Cahaya siang hampir pergi.

“Aku hampir mati karena asap selama setengah jam,” katanya, menyulut sebatang rokok. “Lalu mengapa kau merokok?”

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah