Kala itu, artis dangdut Nassar bahkan diboyong hingga selama masa kampanye Arinal-Nunik berkeliling Lampung.
Konser dangdut dan pentas wayang kulit memang menjadi cara paling ampuh untuk menggalang massa dalam waktu yang cepat.
Strategi ini juga identik dengan model penggalangan dukungan ala kebun tebu.
Apalagi, menggelar konser dangdut membutuhkan modal yang tak sedikit, khususnya untuk mengundang artis dangdut yang tarifnya ratusan juta rupiah sekali manggung.
Namun, strategi ini dirasa efektif untuk memenangkan kontestasi, terbukti, baik Ridho maupun Arinal berhasil melenggang duduk di kursi Gubernur Lampung, walaupun banyak faktor lain yang juga ikut menentukannya.***