Bentuk dan struktur bangunan Candi Borobudur ini juga dalam filosofi agama Budha menggambar sebagai bentuk tingkatan manusia yang dibagi dalam tiga tingkatan; Kamadhatu. Rupadhatu dan Arupadhatu.
Kamadhatu
Kamadhatu yang menjadi struktur terbawah Candi Borobudur dianalogikan sebagai alam bawah atau sifat manusia yang paling rendah yang lebih menonjolkan sifat duniawi.
Rupadhatu
Di bagian selanjutnya, atau tingkatan kedua terdapat Rupadhatu yang identik dengan alam antara, alam tengah yang cenderung mulai berpikir untuk beralih untuk meninggalkan sifat-sifat duniawi meski dalam kehidupannya masih terikat dengan dunia.
Arupadhatu
Inilah akhir dari perjalanan manusia yang sudah sepenuhnya meninggalkan sifat duniawi dalam level yang lebih tinggi dan tidak lagi tergantung pada hal-hal yang terkait dengan nafsu paling dasar manusia yang cenderung bersifat negatif.
Relief Candi Borobudur
Pada dinding Candi Borobudur terdapat relief hasil pahatan batu yang dibuat di 2.672 panel yang memuat beragam kisah yang dibagi dalam 4 kisah khusus yakni; Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka atau Awadana dan Gandawyuha.
Terdapat pula kisah perjalanan Sang Budha dalam menyebarkan ajaran agamanya serta relief lain yang mengisahkan betapa majunya masyarakat di Pulau Jawa kala itu.***