Network
PESAWARAN INSIDE- Novotel Bandar Lampung menjadi saksi kegiatan bersejarah saat Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, memimpin acara bimbingan teknis yang mengangkat isu krusial: penanganan kejahatan digital. Di tengah gemuruh teknologi, Kapolda tak tinggal diam, mendorong pelatihan dalam ranah UU ITE untuk menangkal ancaman yang merajalela.
KONTEKS KEAMANAN DIGITAL:
Sebagai panglima di front perang digital, Kapolda Lampung menyadari betul perubahan pesat dalam pola komunikasi masyarakat. Media sosial, sebuah bentuk evolusi modernitas, menjadi medan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Namun, di balik cahaya gemerlapnya, tersembunyi bayang-bayang yang mengintai.
ANCAMAN YANG MENDESAK:
Dalam sambutannya, Kapolda tidak ragu mengungkapkan realita pahit: gelombang kejahatan digital merajalela. Dari akun palsu hingga penyebaran konten yang melanggar kesusilaan, Lampung menjadi medan pertempuran melawan 153 kasus terkait pemilu dan 37 unggahan judi online yang melanggar hukum ITE.
SOLUSI MASA DEPAN:
Namun, Kapolda tak sekadar menyuarakan kekhawatiran. Dia menggarisbawahi pentingnya pelatihan dalam memperkuat perlawanan terhadap ancaman digital. Bimbingan teknis ini bukan sekadar rutinitas, melainkan jembatan menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia, meminimalisir permasalahan, dan menciptakan benteng kokoh melawan kejahatan maya.
EPILOG:
Dengan acara bersejarah ini, Lampung membuktikan komitmennya dalam menghadapi tantangan zaman. Kapolda menjadi pahlawan modern, menggerakkan roda keamanan digital, dan membimbing langkah-langkah untuk meraih masa depan yang lebih aman dari serangan dunia maya.
Dengan langkah berani ini, Lampung memperlihatkan bahwa di era digital, keamanan adalah hak semua orang, dan melawan kejahatan digital adalah tugas bersama.***
