Sastra Masuk Kurikulum, Oky Menuntut Kemendikbud Jelaskan pada Publik

- 28 Mei 2024, 23:31 WIB
Oky Madasari Tuntut Kemendikbud Jelaskan pada publik
Oky Madasari Tuntut Kemendikbud Jelaskan pada publik /istimewa/

Kita tahu, imbuh Maman, Pram memang pernah dicalonkan untuk meraih Hadiah Nobel. Tetapi baru sebatas dicalonkan, belum dinobatkan. Itu saja.       

Untuk kasus Pram, bolehlah kita memberi pemaafan. Tetapi bagaimana dengan keterangan tentang Sutardji Calzoum Bachri? Berikut saya kutip pernyataan dalam Panduan itu: “Lahir di Rengat, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941, beliau dianggap sebagai salah satu pelpor (sic!) Angkatan 66 dan Presiden Penyair Indonesia.... Beliau meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 2020, meninggalkan warisan yang kaya dalam dunia sastra Indonesia” (hlm. 436). Dari mana informasi itu, wong Sutardji Calzoum Bachri masih sehat wal afiat alias jagjag waringkas!

Rajin Menerbitkan Buku Sastra

Tentang heboh Sastra Masuk Kurikulum, justru Dr  Wannofri Samry, akademis dan sastrawan Sumatera Barat meminta pemerintah mestinya rajin membantu penerbitan sastra, membiayai penerbitan sastra dan mengirimnya ke sekolah..

“Biar komunitas guru atau di daerah masing-masing memikirkan mana yang penting buat anak didik mereka. Bukan membuat rekomendasi aneh,” kata Wannofri di grup WA Jazirah Sastra, Selasa 28 Mei 2024.

Pemilihan ini juga belum.lewat penelitian yang serius, katanha lagi, apakah buku yang dipilih itu berdampak positif terhadap kebudayaan dan peradaban Indonesia.

“Ataukah memang buku yang seperti itu secara seragam diperlukan di tiap daerah?” tanya pengajar di Universitas Andalas Padang itu.***

 

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah