Network
PESAWARAN INSIDE- Jalan rusak dan terbengkalainya pembangunan Kota Baru menjadi beberapa ganjalan Arinal untuk bisa terpilih kembali di Pilgub Lampung 2024.
Bahkan di lingkaran Partai Golkar Lampung, banyak pengurus hingga kadernya yang tak lagi mendukung Arinal Djunaidi, mereka bahkan mengalihkan dukungannya untuk Hanan A.Rozak.
Di tingkat elit Partai Golkar pusat pun demikian, terlebih ketika Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Paulus tak berhasil lolos ke senayan pada pileg lalu.
Kegagalan DPD Partai Golkar Lampung menghantarkan Sekjend Partai Golkar ini amat memalukan, mengingat selain sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Arinal adalah Gubernur Lampung.
Hal ini terbukti dari terbitnya rekomendasi Partai Golkar yang memutuskan dua nama untuk maju di Pilgub Lampung; Hanan A. Rozak dan Arinal. Ini menunjukkan jika DPP Partai Golkar sudah mulai tak bulat karena tak yakin dengan Arinal.
Selain di internal Golkar, kebanyakan masyarakat Lampung juga sudah tak menginginkan Arinal untuk memimpin Lampung lagi.
Hal ini terlihat dari berbagai polling mandiri yang digelar oleh banyak organisasi hingga media massa yang menempatkan nama Arinal di urutan paling bawah dari sekian banyak tokoh yang diperkirakan akan maju di Pilgub Lampung. Jumlah dukungan Arinal bahkan kurang dari 1 persen.
Masyarakat Lampung menganggap Arinal gagal memimpin Lampung, terlebih ketika banyaknya jalan rusak di seluruh wilayah di Provinsi Lampung yang rusak parah hingga akhirnya menjadi viral dan menjadi sorotan nasional.
Bahkan Presiden Jokowi sampai harus turun ke Lampung dan menyindir buruknya jalan di Lampung dengan kalimat yang 'sarkas' ketika menjajal jalan rusak di daerah Way Huwi bersama Menteri Zulkifli Hasan.
