Setara Institute: Pilihan Publik Ditentukan oleh Rekam Jejak

- 16 Januari 2024, 18:43 WIB
Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos
Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos /Istimewa/

PESAWARAN INSIDE - Wakil Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, menilai imbauan Mahfud MD terkait pemilihan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 berdasarkan rekam jejak adalah langkah yang sangat tepat.

Menurutnya, rekam jejak pasangan calon (paslon) menjadi parameter yang sesuai untuk menilai kapasitas mereka dalam membawa kemajuan bagi Indonesia. Terutama, aspek konsistensi paslon tersebut dalam mendukung kelompok yang terpinggirkan menjadi fokus utama," ungkap Bonar.

Sebelumnya, Mahfud MD, sebagai calon wakil presiden nomor urut 03, menekankan pentingnya memilih berdasarkan rekam jejak, bukan hanya terpaku pada visi-misi pasangan calon. Mahfud juga menegaskan bahwa pemilu bukanlah ajang hura-hura semata, melainkan upaya untuk mencegah pihak yang tidak baik menduduki kekuasaan.

Baca Juga: PUKIS Soroti Visi Infrastruktur Capres Anies, Ganjar, dan Prabowo

Bonar menambahkan bahwa pemilu bukan hanya bertujuan untuk mencegah individu yang tidak baik berkuasa, tetapi juga untuk memilih pemimpin yang memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

"Pemilu bukan sekadar tindakan pencegahan, melainkan penentuan siapa yang dapat memberikan pelayanan optimal dan membawa kesejahteraan," tambahnya.

Coki, panggilan akrab Bonar, juga mengungkapkan bahwa masyarakat akan menentukan pilihan berdasarkan pertimbangan manfaat yang diberikan oleh calon pemimpin. "Masyarakat berpikir sederhana, tetapi bukan berarti kurang kritis atau tidak rasional. Mereka akan memilih siapa yang secara nyata memberikan manfaat konkret bagi mereka," tegasnya.

Baca Juga: Diteriaki Presiden dan Menang Satu Putaran Oleh Puluhan Ribu Massa Pendukung, Prabowo Teteskan Air Mata

Selain itu, Coki menyoroti bahwa rasionalitas publik sebenarnya sangat memperhatikan rekam jejak dari calon presiden dan wakil presiden. "Rasionalitas masyarakat, terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh sebagian kalangan yang terdidik.

Halaman:

Editor: Arief Mulyadin

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah