PESAWARAN INSIDE - Wakil Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, menilai imbauan Mahfud MD terkait pemilihan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 berdasarkan rekam jejak adalah langkah yang sangat tepat.
Menurutnya, rekam jejak pasangan calon (paslon) menjadi parameter yang sesuai untuk menilai kapasitas mereka dalam membawa kemajuan bagi Indonesia. Terutama, aspek konsistensi paslon tersebut dalam mendukung kelompok yang terpinggirkan menjadi fokus utama," ungkap Bonar.
Sebelumnya, Mahfud MD, sebagai calon wakil presiden nomor urut 03, menekankan pentingnya memilih berdasarkan rekam jejak, bukan hanya terpaku pada visi-misi pasangan calon. Mahfud juga menegaskan bahwa pemilu bukanlah ajang hura-hura semata, melainkan upaya untuk mencegah pihak yang tidak baik menduduki kekuasaan.
Baca Juga: PUKIS Soroti Visi Infrastruktur Capres Anies, Ganjar, dan Prabowo
Bonar menambahkan bahwa pemilu bukan hanya bertujuan untuk mencegah individu yang tidak baik berkuasa, tetapi juga untuk memilih pemimpin yang memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.
"Pemilu bukan sekadar tindakan pencegahan, melainkan penentuan siapa yang dapat memberikan pelayanan optimal dan membawa kesejahteraan," tambahnya.
Coki, panggilan akrab Bonar, juga mengungkapkan bahwa masyarakat akan menentukan pilihan berdasarkan pertimbangan manfaat yang diberikan oleh calon pemimpin. "Masyarakat berpikir sederhana, tetapi bukan berarti kurang kritis atau tidak rasional. Mereka akan memilih siapa yang secara nyata memberikan manfaat konkret bagi mereka," tegasnya.
Selain itu, Coki menyoroti bahwa rasionalitas publik sebenarnya sangat memperhatikan rekam jejak dari calon presiden dan wakil presiden. "Rasionalitas masyarakat, terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh sebagian kalangan yang terdidik.