Network
PESAWARAN INSIDE- Hampir sepuluh tahun, pembangunan infrastruktur di Lampung nyaris stagnan. Jalan rusak, terbengkalainya Kota Baru adalah sedikit contoh tak berkembangnya Provinsi Lampung.
Di saat pemerintah pusat gencar membangun konektivitas melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Lampung tetap saja stagnan.
Pasca kepemimpinan Gubernur Lampung Sjahroedin ZP, Lampung memang terkesan terhenti.
Dua gubernur pengganti Sjahroedin, Ridho Ficardo dan Arinal seolah tak pernah memikirkan bagaimana kualitas infrastruktur di Lampung bisa lebih baik.
Padahal, kian hari, pariwisata di Lampung makin dikenal oleh banyak wisatawan. Selain itu, investor juga kian masif menanamkan modal di sektor pariwisata.
Namun, geliat pariwisata di Lampung ini, tak dilihat sebagai potensi baik oleh Ridho maupun Arinal.
Kualitas jalan provinsi di 15 kabupaten/kota yang ada di Lampung, rusak parah, tak layak dilintasi dan banyak memakan korban.
Pemerintah pusat bahkan harus turun tangan, Presiden Jokowi sampai 'mengakui' buruknya jalan di Lampung, itupun terjadi setelah seorang influencer asal Lamtim yang tinggal di luar negeri, gigih menyoroti pembangunan di Lampung.
Namun, nampaknya berbagai sindiran dari influencer dan bahkan Presiden Jokowi itu tak lantas membuat Arinal tergerak untuk mulai memperbaiki kualitas infrastruktur.
