ANALISA
PESAWARAN INSIDE--Tingkat elektabilitas Arinal terus melorot di Pilgub Lampung
Padahal, sebagai petahana, Arinal punya modal yang besar untuk bisa terpilih kembali.
Arinal seperti dihantam bertubi-tubi, berbagai permasalahan terus mendera Arinal diujung masa jabatannya.
Terbaru, Arinal bahkan dilaporkan ke Kejaksaan Agung terkait Pergub No.33/2020 tentang Tata Kelola Panen dan Produktivitas Tanaman Tebu.
Ia dilaporkan karena dianggap menerbitkan pergub yang menguntungkan pihak tertentu.
Di sisi lain, tingkat elektabilitasnya pun melorot tajam. Banyak masyarakat Lampung yang kecewa dengan Arinal.
Jalan rusak dan terbengkalainya pembangunan Kota Baru menjadi beberapa ganjalan Arinal untuk bisa terpilih kembali di Pilgub Lampung 2024.
Bahkan di lingkaran Partai Golkar Lampung, banyak pengurus hingga kadernya yang tak lagi mendukung Arinal Djunaidi, mereka bahkan mengalihkan dukungannya untuk Hanan A.Rozak.
Di tingkat elit Partai Golkar pusat pun demikian, terlebih ketika Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Paulus tak berhasil lolos ke senayan pada pileg lalu.
Kegagalan DPD Partai Golkar Lampung menghantarkan Sekjend Partai Golkar ini amat memalukan, mengingat selain sebagai Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Arinal adalah Gubernur Lampung.
Hal ini terbukti dari terbitnya rekomendasi Partai Golkar yang memutuskan dua nama untuk maju di Pilgub Lampung; Hanan A. Rozak dan Arinal. Ini menunjukkan jika DPP Partai Golkar sudah mulai tak bulat karena tak yakin dengan Arinal.
Meski berusaha membangun strategi sebagai persiapannya menghadapi Pilgub Lampung 2024 dengan 'memasang' penjabat-penjabat bupati dibeberapa kabupaten di Lampung diperkirakan tidak akan bisa berarti banyak untuk pencalonan kembali Arinal di Pilgub Lampung 2024.
Disisi lain, karibnya di Golkar, Hanan A.Rozak makin berkibar. Hanan bahkan terus bersosialisasi ke sejumlah kabupaten/kota untuk menarik simpati dan mengenalkan diri.
Banyak pengamat yang menyebut, jika rekomendasi Golkar bakal diserahkan kepada Hanan ketimbang Arinal.***