Cerpen Mahrus Prihany: Minah Mendadak Biduan

- 27 April 2024, 08:00 WIB
ilustrasi cerpen Minah Mendadak Biduan/Mahrus Prihany
ilustrasi cerpen Minah Mendadak Biduan/Mahrus Prihany /tim pesawaran /

 

Minah Mendadak Biduan 

Cerpen Mahrus Prihany 

 

Pagi-pagi buta kudengar keributan cukup besar di rumah sebelah. Itu suara istri Kang Marmo. Yu Minah sedang marah-marah. Aku bisa menebak bahwa Kang Marmo tidak pulang ke rumah tadi malam. Ia baru pulang pagi ini, dan ternyata ini akan menjadi awal dari suatu pagi yang sungguh sial dalam hidup lelaki itu.

Aku tentu tahu di mana Kang Marmo berada tadi malam, ia begadang atau bisa jadi tidur sebentar di rumah Pak Sukri. Aku bertemu Kang Marmo di sana dua kali, pertama bersama istrinya, kami sempat mengobrol sebentar sebelum Kang Marmo buru-buru minta izin pulang sementara Yu Minah sebenarnya masih ingin di situ. Kedua, ia kulihat sendirian pada saat malam sudah larut. Ada acara dangdutan sebagai hiburan di pesta pernikahan anak Pak Sukri. Kang Marmo menghabiskan waktu sampai dini hari di sana. Itu kebiasaan kang Marmo jika ada dangdutan. Kali ini tampaknya Kang Marmo kepergok istrinya jika ia tak tidur di rumah. Terdengar jelas sekali ucapan suara Yu Minah yang kencang pagi ini.

Kemarin petang sebenarnya telah terjadi keributan di rumah Kang Marmo meski tak sebesar pagi ini. Tetanggaku itu tak mau menyerahkan semua uang hasil kerjanya hari itu pada istrinya, bahkan Kang Marmo hanya memberi uang tak sampai seperempat dari pendapatannya. Sebenarnya ini bukan urusanku, hanya saja rumah Kang Marmo yang berdinding papan itu tak mampu meredam suara keributan mereka untuk tak sampai ke telingaku, terlebih memang rumah kami bersebelahan. Kang Marmo juga dengan gaya cengengesan tanpa rasa bersalah sering datang dan bercerita kepadaku tentang apa yang terjadi di rumahnya. 

Aku sering memberi saran dan menasehatinya dengan sedikit bercanda. Gaya dan pembawaan Kang Marmo memang santai. Jika istrinya marah padanya, Kang Marmo sering diam atau bahkan kadang tetap senyum-senyum kecil seolah tanpa dosa. Pribadi Kang Marmo memang cukup unik. Ia ramah dan sering menyapa pada semua orang, hampir-hampir tak pernah ia terlihat marah meski orang sering bercanda berlebihan sambil mengoloknya. Roman mukanya menyiratkan jika ia adalah sosok yang lugu dan sabar tetapi juga ndableg, dan memang begitu adanya.

Yu Minah, istri Kang Marmo juga sering bercerita atau lebih tepatnya menumpahkan kekesalannya terhadap Kang Marmo pada istriku. Tapi istriku juga pasti akan menasihati Yu Minah dengan perkataan-perkataan yang menghibur dan membesarkan hatinya. Sesungguhnya tetanggaku itu menyenangkan. Sehari-harinya kehidupan mereka bisa dibilang cukup romantis dan bersikap hangat pada semua orang, pribadi-pribadi polos yang tak pernah menyimpan dendam atau dengki pada tetangga dan orang. 

Mereka juga ringan tangan dalam hal tenaga saat membantu orang lain. Kang Marmo begitu mudah dimintai pertolongan untuk membetulkan atap genteng rumahku yang bocor, Yu Minah juga dengan cepat akan membantuku dan istri saat hari mendung atau sore hari ketika kami harus mengentas jemuran kopi atau padi di halaman rumah. Keributan yang terjadi di rumah mereka juga tak terjadi setiap hari, meski cukup sering juga. Tak lama setelah itu mereka akan akur kembali. Keributan itu terjadi biasanya karena kang Marmo tak memberikan atau mengurangi uang upah hasil kerja hariannya pada istrinya.

Kang Marmo bekerja sebagai kenek atau kondektur mobil barang milik Kang Leman. Ia diupah secara harian. Meski hanya kondektur, pendapatan kang Marmo terbilang besar menurutku. Setiap hari pasti ada saja muatan yang menggunakan jasa mobil bak terbuka Kang Leman dari mulai warung dagangan sembako orang kampung yang berbelanja di kota atau kadang mengangkut hasil bumi seperti beras, kopi, pisang, petai, jengkol, jagung, singkong, kelapa, buah-buahan – mangga, semangka, jeruk, kedondong, durian, duku, pepaya – sayur mayur, balok kayu atau papan, batu sungai, batu bata, pasir, dan genteng. Kadang mereka memuat dan mengantar ke kota kabupaten atau luar kota. 

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah