Ketika Partai Pemenang Pemilu Semakin Kecil, Perlu Koalisi Partai?

- 7 Maret 2024, 13:10 WIB
Konsultan politik Denny JA
Konsultan politik Denny JA /isb//tangkap layar profile WA

PESAWARAN INSIDE – Mengapa partai pemenang pemilu semakin lama semakin kecil? 

Demikian Denny JA memulai dengan mengajukan pertanyaan. Pada paparannya dari transkripsi cuplikan video Diskusi Denny JA di Creator Club (4/3/2024) dan diterima Pesawaran Inside, Kamis 7 Maret 2024 siang.

Dikatakan pendiri LSI Denny JA dengan semakin lama semakin kecil partai yang memenangi pemilu, “naga-naga” akan membuka peluang menuju koalisi partai semi permanen 20 tahun, dipimpin Golkar dan Gerindra?

"Itu yang terlihat. Persentase partai pemenang pemilu sejak tahun 1999 sampai tahun 2024 ternyata semakin mengecil dukungannya," ujar Denny kemudian.

Selanjutnya ia paparkan bahwa dalam pemilu legislatif di tahun 1999, PDIP mampu mendapatkan kemenangan dengan dukungan 33,74%. 

“Di tahun itu masih ada partai yang menang di atas 30%,” lanjutnya. Inilah pandangan Denny JA.

Lalu di tahun 2004,  Golkar  yang menang. Pada Pileg 2009, Demokrat yang  menang. Namun angka kemenangannya sudah menurun di bawah 30%, bahkan di bawah 22% saja.

Tahun 2004,  katanya lagi, Golkar juara satu tapi menang di persentase 21,58%. Tahun  2009, Demokrat menangnya turun lagi di posisi 20,85%.

Semakin mengecilnya partai pemenang pemilu berlanjut. Di pemilu  2014, pemenangnya turun lagi Di bawah 20%. PDIP menangnya di 2014 ini hanya 18,95%. Lalu PDIP lagi di 2019 pada angka 19,33%.

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah