andai kelak kau tiada/biar surga itu ada di sini/: rumah yang pernah kauwangikan/berbagai bunga
PESAWARAN INSIDE – Alhamdulillah, 1 Syawal 1444 Hijriah dirayakan bersama. Kali ini Muhammadiyah, NU, Pemerintah dalam penetapan Idul Fitri tiada perbedaan. Allah Akbar Allah Akbar Allah Akbar Walilahi ilham.
Muslim Indonesia berbondong menuju tanah lapang dan masjid. Mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil.
Menunaikan salat Idul Fitri berjamaah, dan bersama pula mendengarkan tausiyah khatib Idul Fitri.
Ada haru, air mata kegembiraan setelah menang dari ujian selama sebulan di bulan Ramadhan. Saatnya menghaturkan taqabballahu minna wa minkum, taqaballahu ya Karim. Mohon maaf lahir batin, semoga kesalahan dan khilaf sesama manusia dimaafkan.
Momen Idul Fitri dirayakan juga dengan ucapan antarmuslim maupun dari umat lain. Saling memberi salam dan permohonan maaf. Baik lewat chat, dinding media sosial, atau mengirim gambar yang mudah diakses di era muasir ini.
Bagi sastrawan, momen Idul Fitri bisa direkam melalui puisi. Banyak sastrawan menulis momen itu lalu dibagikan di platform media sosial.
Salah satunya penyair Isbedy, satu puisi yang ditulis 8-10 April 2024 dibagikan di dinding FB (facebook) pribadinya.