Kuliner Ramadan: Perpaduan Tradisi dan Cita Rasa

- 7 April 2024, 03:00 WIB
/

PESAWARAN INSIDE- Bulan Ramadan tak hanya identik dengan ibadah, tapi juga momen berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan lezat. Kuliner Ramadan menjadi tradisi yang tak terpisahkan, menghadirkan perpaduan sempurna antara tradisi dan cita rasa yang menggoda.

Menemukan Kehangatan Tradisi

Di berbagai daerah di Indonesia, tradisi kuliner Ramadan diwariskan turun-temurun. Di Jawa Tengah, terdapat Kue Lepet, olahan beras ketan dan santan yang dibungkus daun pisang, melambangkan kesederhanaan dan rasa syukur. Di Aceh, Bu Kulah Pliek U, bubur tepung beras dengan kuah santan dan pisang, menjadi hidangan pembuka yang digemari.

Tradisi tak hanya soal hidangan, tapi juga momen kebersamaan. Pasar Ramadan menjadi tempat favorit untuk berburu takjil, menghadirkan suasana hangat dan penuh keriuhan. Beragam jajanan tradisional dijajakan, memanjakan mata dan membangkitkan nostalgia.

Mengeksplorasi Cita Rasa Nusantara

Kuliner Ramadan tak hanya lezat, tapi juga kaya rasa dan ragam. Dari Kolak Pisang yang manis dan legit, hingga Bubur Ayam Madura yang gurih dan mengenyangkan, setiap daerah memiliki hidangan khasnya sendiri.

Bagi pecinta kuliner pedas, Es Oyen dari Bandung dengan campuran berbagai buah dan kelapa muda bisa menjadi pilihan menyegarkan. Di Sumatra Utara, Gulai Palai Ikan Sale menawarkan cita rasa gurih dan pedas yang unik.

Lebih dari Sekadar Hidangan

Kuliner Ramadan bukan semata tentang makanan, tapi juga tentang berbagi dan kebersamaan. Tradisi berbagi takjil menjadi momen istimewa untuk menjalin hubungan antar sesama.

Halaman:

Editor: Dian Apriwanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah