Network
PESAWARAN INSIDE- Gelombang perlawanan terhadap patronage telah mencapai puncaknya di Lampung, dan pemimpin perlawanannya adalah Panji Nugraha, sekretaris jenderal Ormas Laskar Lampung. Dalam serangkaian pernyataan yang mengguncang, Panji telah mengekspos dan menolak keras praktik yang telah mengendalikan politik Lampung selama bertahun-tahun: patronage.
Dengan nada yang tajam dan tanpa kompromi, Panji menyerukan perubahan radikal dalam cara pemilihan di Lampung diadakan. Menurutnya, patronage telah menyebabkan pemimpin di Lampung tidak lagi melayani kepentingan rakyat, tetapi justru menjadi budak dari keinginan dan kepentingan para pemodal politik yang kaya.
Dalam sebuah wawancara yang memicu kontroversi, Panji menggambarkan praktik patronage sebagai kanker yang merusak demokrasi Lampung. Dia memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan segera, suara rakyat akan terus diabaikan dan kepentingan rakyat akan terus ditindas oleh kekuasaan finansial.
Namun, Panji tidak hanya menyuarakan ketidakpuasan; dia juga menjadi pendorong bagi perubahan nyata. Dengan memobilisasi massa dan menyebarkan kesadarannya, dia telah menginspirasi masyarakat Lampung untuk bangkit dan menolak praktik patronage dalam pemilihan mendatang.
Revolusi anti-patronage yang dipimpin oleh Panji telah menciptakan gelombang semangat baru di kalangan rakyat Lampung. Mereka tidak lagi tertipu oleh janji-janji kosong atau rayuan finansial dari para pemodal politik yang korup. Mereka telah mendengar panggilan Nugraha untuk sebuah Lampung yang bebas dari pengaruh jahat patronage, dan mereka siap untuk bertindak.
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah para elit politik Lampung akan mendengarkan suara rakyat yang bangkit ini? Atau mereka akan terus mempertahankan status quo yang memihak kepada kepentingan korporat dan individu-individu kaya? Kata Panji.
Yang pasti, Lampung sedang berada di ambang perubahan besar. Dan di garis depan perjuangan itu adalah Panji Nugraha, yang memimpin Lampung menuju masa depan yang lebih adil, lebih demokratis, dan lebih bebas dari bayang-bayang patronage.***
