PESAWARAN INSIDE – Denny JA, konsultan politik memulai telaahnya tentang Pilpres 2024. Katanya, ini berita dicuplik dari CNBC, 22 Februari 2024.
“Sebanyak 17 pemimpin negara memberi selamat kepada Prabowo Subianto, yang terpilih sebagai presiden RI, 2024-2029,” kata pendiri LSI Denny JA melalui transkripsi dari video Cuplikan Diskusi Denny JA di Creator Club, Sabtu 9 Maret 2024 pukul 10.10 WIB
Ini lengkap tulisannya.
Dalam himpunan 17 negara itu, terdapat negara besar dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Australia juga negara tetangga: Singapura dan Malaysia.
Padahal kita tahu, hasil KPU yang resmi, Real Count Manual, sama sekali belum keluar. Ini fakta, terlepas kita suka atau tidak. Dalam kondisi hasil resmi KPU belum diumumkan, aneka negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris sudah memberikankan selamat.
Dalam prosedur diplomasi negara besar, itu pastilah ketat sekali mereka membuat aturan. Mereka tentu menghindari cacat diplomasi. Akan repot jadinya jika mereka memberikan selamat kepada prabobo, ternyata yang menang menurut KPU itu misalnya Ganjar atau Anies Baswedan.
Lalu apa basis 17 negara ini dengan cepat dan tegas berani memberikan selamat kepada Prabowo? Tak lain dan tak bukan, ini satu satunya yang sudah final: 17 negara besar ini meyakini hasil quick count berbagai lembaga survei di Indonesia.
Sebanyak 17 negara itu tahu dan memahami hadirnya science di balik quick counts. Itu fakta pula, suka ataupun tidak. Quick Counts yang dibuat lembaga swasta, lembaga survei, itu dipercayai bahkan oleh negara besar. Hasil Quick Counts dipercayai akan sebangun dengan hasil resmi KPU lima minggu kemudian.
Diplomasi telah melampaui prosedur!