PEMILU CURANG, EFEK BANSOS HINGGA HAK ANGKET

- 6 Maret 2024, 10:08 WIB
Denny JA
Denny JA //isb

PESAWARAN INSIDE – Begitu hebohnya isu pemilu curang itu bergema di berbagai tempat di tanah air. Survei  LSI  pada Februari 2024, merekam opini publik. Sebesar 31,4% publik percaya pemilu ini curang. Namun ada sekitar 60,5% yang mengatakan pemilu ini tidak curang.

Demikian dikatakan Denny JA, konsultan politik dan pendiri LSI Denny JA diterima Pesawaran Inside Rabu 6 Maret 2024.

Tulisan ini cuplikan dari Diskusi Denny JA di CREATOR CLUB, Senin 4 Maret 2024.

Masih jauh lebih banyak yang merasa pemilu 2024  tidak curang. Perbandingannya, dari tiga warga, dua menyatakan pemilu tidak curang, satu menyatakan pemilu curang.

Yang penting juga dipahami, meluasnya isu pemiu curang tak hanya terjadi di negara yang sedang dalam tahap “Transisi ke Demokrasi” seperti Indonesia. Isu pemilu curang juga terjadi dalam opini publik di negara yantg demokrasinya sudah terkondolidasi seperti di Amerika Serikat.

Donald Trump ketika ia kalah dalam pilpres 2020, keras sekali ia meyakinkan publik: “Saya menang. Tapi Joe Biden telah mencuri pemilu. Saya dikalahkan oleh pemilu yang curang.”

Trump mengatakan itu  berulang-ulang.  Akhirnya  dalam survei di Amerika Serikat, bahkan tiga tahun setelah pemilu, sepertiga penduduk Amerika Serikat juga meyakini pemilu berlangsung dengan curang. 

Hal ini diberitakan antara lain oleh NBC 20 Januari 2023: “Almost a third of Americans still believe the 2020 election result was fraudulent.”

Opini bisa terbentuk berbeda dengan fakta hukum sebenarnya. Karena di pengadilan, seperti di Mahkamah Konstitusi, tak terbukti pemilu curang itu terjadi yang bisa mengubah hasil.

Halaman:

Editor: Isbedy Stiawan ZS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah