KONTROVERSI PLENO TERBUKA KPU BANDAR LAMPUNG: PANJI PADANG RATU PERTANYAKAN LEGITIMASI

- 2 Maret 2024, 22:40 WIB
Panji Padang Ratu Sekjend Laskar Lampung (kiri) dan FT Komisioner KPU Kota Bandar Lampung
Panji Padang Ratu Sekjend Laskar Lampung (kiri) dan FT Komisioner KPU Kota Bandar Lampung /Dokumentasi Laskar Lampung/

PESAWARAN INSIDE - Panji Padang Ratu, Sekretaris Jendral Laskar Lampung, memunculkan pertanyaan kritis terkait keabsahan dan legitimasi Pleno Terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung yang diselenggarakan pada Sabtu, 2 Maret 2024, di Ballroom Novotel. Pleno tersebut memunculkan keraguan terutama karena dipimpin oleh FT, yang saat ini tengah menjadi terlapor dalam dugaan transaksi jual beli suara.

FT sebelumnya telah dilaporkan oleh Laskar Lampung atas dugaan transaksi jual beli suara, yang sebelumnya juga dilaporkan oleh Erwin Nasution, Caleg PDIP Dapil 4. Meskipun FT didampingi oleh komisioner lain, Panji Panji Padang Ratu menilai seharusnya pleno tersebut dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kota Bandar Lampung untuk menjaga marwah lembaga penyelenggara pemilu.

"Sangat wajar jika masyarakat mempertanyakan hasil pleno ini. Kami ingin transparansi dan kejelasan dalam proses demokrasi. Mengapa tidak dipimpin langsung oleh ketua?" tegas Panji Padang Ratu.

Panji Padang Ratu juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung untuk terus menangani laporan terhadap FT. Mereka berharap Bawaslu dapat memberikan sanksi tegas dan menghentikan FT dari jabatannya sebagai komisioner KPU Kota Bandar Lampung, agar marwah penyelenggara pemilu tetap terjaga.

Dalam beberapa bulan ke depan, Kota Bandar Lampung akan menghadapi Pilkada. Panji Padang Ratu menekankan perlunya menjaga integritas pemilu dan menghindari pencemaran citra akibat dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum penyelenggara pemilu.

Sebelumnya, FT telah dilaporkan oleh Erwin Nasution karena diduga menjanjikan pengaruh atas hasil suara Erwin sebesar 3.700 dengan imbalan pembayaran sejumlah 530 juta rupiah. Meski laporan tersebut dicabut sehari setelahnya, Laskar Lampung kembali melaporkan dugaan kecurangan yang sama.

Selain itu, terdapat kecurangan lain, seperti tercoblosnya ratusan surat suara di TPS 19 Way Kandis dan dilakukannya Pemutakhiran Data Pemilih (PSU). Hingga saat ini, penyelesaian masalah tersebut belum mencapai titik terang.

Dedi Triadi, Ketua KPU Kota Bandar Lampung, mengklaim bahwa rapat pleno terbuka di Ballroom Novotel, Sabtu 2 Maret 2024, berjalan lancar. Koordinator Divisi Teknis KPU Bandar Lampung, Fery Triatmojo, memimpin rapat tersebut didampingi oleh Ketua KPU dan Komisioner Ika Kartika, Robiul, dan Hamami. Meskipun begitu, keraguan masyarakat terus berkembang terkait transparansi dan keabsahan proses tersebut.***

Editor: Arief Mulyadin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah