Pesawaran Inside--Dalam upaya pemerataan penerima bantuan sosial, Kemensos terus melakukan pembaharuan data DTKS, bahkan karena hal sepele ini KPM tak bisa lagi dapat bansos.
Kemensos memang mengubah model pengawasan melalui proses verifikasi dan validasi data keluarga penerima manfaat (KPM) yang ada di data DTKS.
Data DTKS ini terus di update setiap bulannya sesuai dengan ketentuan terbaru dari Kemensos.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tiap KPM penerima bansos masih layak atau tidak menerima bansos.
Selain itu, Kemensos juga ingin agar bansos bisa tersebar secara merata kepada masyarakat pra sejahtera.
Oleh karena itu, jangan heran bila karena hal sepele ini KPM tak bisa lagi dapat bansos.
Kebanyakan KPM yang sudah terdata memang kerap lalai dalam hal statusnya sebagai penerima manfaat.
Karena selalu merasa yakin bahwa namanya sudah tercantum di data DTKS akibatnya ketika proses pembaruan data dilakukan, maka otomatis nama KPM tersebut ikut tercoret sebagai penerima bansos.
Padahal, awalnya karena hal sepele ini KPM tak bisa lagi dapat bansos yang kadang tidak disadari oleh tiap KPM.
Dengan terus memastikan namanya masih tercantum di data DTKS sebagai penerima bansos maka KPM tidak akan dicoret statusnya.
Namun jika ada KPM yang datanya tercoret segera melaporkan kepada petugas pendamping atau bisa juga melapor ke pihak kelurahan atau desa agar namanya dikembalikan ke data DTKS.
Terkadang karena hal sepele tak mengecek data di DTKS membuat KPM tak bisa lagi dapat bansos.
Pastikan nama tetap ada di DTKS agar tetap memperoleh bantuan sosial dari pemerintah.***