Taman Catleya, Anna de Kiev dan Mengenang Kota Kiev sebagai Sister City Jakarta

- 26 Mei 2024, 04:40 WIB
/

PESAWARAN INSIDE- Diantara rerimbunan pepohonan yang menaungi keteduhan Taman Cattleya, sebuah patung setinggi 140 centimeter yang terletak di sisi patung delapan angsa putih, membangkitkan keprihatinan bagi siapapun pengunjung
Taman Cattleya tentang kondisi Ukraina dalam kecamuk perang dengan Rusia.
Patung berwana coklat kehitaman berbentuk seorang anak perempuan dengan mahkota di kepala yang berdiri tegak dengan wajah yang mengulas senyum dan mendekap sebuah buku itu dikenal dengan patung Anna de Kiev yang dijadikan sebagai lambang persahabatan (sister city) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota Kiev, Ukraina.

Patung replika Anna de Kiev yang dibawa langsung oleh Wakil Walikota Kiev, Khonda Maryna dari Ukraina itu dipersembahkan langsung ketika peringatan HUT DKI Jakarta ke-493 tahun pada tahun 2019 lalu.

Seperti diketahui, jalinan persahabatan antara Kiev dan Jakarta sudah terbangun sejak tahun 2007 silam. Banyak kerjasama diberbagai sektor mulai dari pendidikan, transportasi, pertamanan hingga kawasan rekreasi kota yang telah dijalin oleh Jakarta dan Kiev melalui sistem pertukaran informasi dan teknologi.

Patung Anna de Kiev secara resmi ditempatkan di Taman Cattleya pada 21 Juni 2019. Patung ikonik karya fenomenal dari seniman Konstantin Skrytutski yang menggambarkan sosok permaisuri Anna Yarslavna kecil sebagai putri terpelajar sebelum dijadikan sebagai permaisuri oleh Raja Henri I dari Perancis.

Melihat patung Anna de Kiev itu kini, bisa jadi menimbulkan keprihatinan luar biasa bagi pengunjung akan kelangsungan nasib saudara kota Jakarta, Kiev yang porak poranda akibat perang.

Penempatan Anna de Kiev di Taman Cattleya juga dirasakan sangat pas, mengingat taman eksentrik ini berada di pusat Kota Jakarta Barat yang berhadapan langsung dengan Mall Taman Anggrek sehingga ruang terbuka hijau ini lebih mudah dijangkau.

Di hari biasa, taman ini menjadi tempat melepas penat pekerja kantoran seusai bekerja sambil bercengkerama dengan rekan atau sebagai tempat untuk beristirahat diantara rerimbunan pepohonan yang sejuk sebelum kembali pulang.

Sedangkan di hari libur Taman Catleya juga dipadati dengan milenial Jakarta untuk berekreasi maupun untuk berolahraga. Selain itu, banyak spot-spot foto menarik di Taman Catleya yang bisa dijadikan sebagai latar foto termasuk patung Anna de Kiev.

Pembangunan Taman Cattleya mulai dilakukan seiring mulai tingginya kebutuhan akan ruang terbuka hijau yang layak pada tahun 2001. Sebelum diubah menjadi taman yang lebih representatif, tempat ini juga sudah difungsikan sebagai taman untuk memajang berbagai simbol sejumlah negara ASEAN.

Karena kurang mendapat perhatian, taman ini justru dijadikan sebagai pemukiman liar bagi warga pendatang hingga akhirnya dilakukan pembangunan dan revitalisasi dan baru selesai dibangun pada tahun 2006 serta diresmikan pada tanggal 1 Desember 2007 oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Nama Cattleya yang disematkan pada taman ini merujuk pada nama salah satu jenis tanaman Anggrek Cattleya yang dianggap memiliki keindahan luar biasa. Selain dikenal dengan nama Taman Cattleya, taman ini juga memiliki sejumlah nama lain seperti Taman Tomang hingga Taman Kampung Sawah.

Taman Cattleya yang berdiri diatas lahan seluas hampir 32 ribu meter persegi ini ditanami sebanyak 1.012 pohon dengan 13 jenis tanaman pohon utama yang menaungi taman ini.

Tingginya kebutuhan masyarakat Jakarta akan ruang terbuka hijau yang layak membuat taman ini menjadi magnet bagi warga Jakarta hingga Tangerang yang tak hanya didominasi oleh keluarga yang menjadikan taman ini sebagai sarana rekreasi yang murah di tengah kota tapi juga dimanfaatkan oleh milenial Jakarta yang membutuhkan area publik yang representatif untuk berbagai kebutuhan sosial hingga akhirnya taman ini menjadi salah satu tempat favorit khususnya saat weekend.***

Editor: Arief Mulyadin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah