Candi Prambanan, Sejarah dan Legenda Kisah Roro Jonggrang

- 22 Mei 2024, 15:40 WIB
/

PESAWARAN INSIDE- Candi Prambanan menjadi salah satu situs warisan sejarah dunia versi UNESCO.Candi termegah di Asia Tenggara ini menjadi candi penting umat Hindu sebagai bentuk penghormatan terhadap Trimurti atau tiga dewa umat Hindu; Brahmana, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa.

Dalam legenda masyarakat Jawa, Candi Prambanan juga identik dengan cerita Roro Jonggrang yang dikutuk menjadi batu oleh Bandung Bondowoso yang marah karena Roro Jonggrang sudah memperdayainya.

Secara administratif Candi Prambanan terletak di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, namun akses masuk utama bagi wisatawan ke Candi Prambanan berada di Desa Tlogo.

Hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa candi ini dinamakan Prambanan. Ada yang menyebut lebih kepada bergesernya makna Para Brahman secara teologi Hindu dalam pelapalan masyarakat Jawa menjadi Prambanan.

Prambanan juga disebut identik dengan bahasa Kamboja, yang punya makna pram atau lima dan banam yang berarti gunung atau berarti lima gunung. Keterkaitan ditarik berdasarkan sejarah kerajaan Jawa yang pernah menjajah Kamboja selama 200 tahun.

Namun menurut J.Gronemen nama Prambanan berasal dari akar kata ramban yang berarti proses mengumpulkan dedaunan yang cenderung mengarah ke proses rekonstruksi puing-puing candi ketika pertama kali ditemukan.
Sejatinya, Candi Prambanan memiliki nama Siwagrha atau yang berarti rumah Dewa Siwa yang bentuk bangunannya menyerupai Gunung Mahameru yang menjulang.

Candi Prambanan mulai dibangun tahun 850 M, oleh Raja Mataram Kuno, Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya. Pembangunan Candi Prambanan juga disebut sebagai upaya untuk menandingi keberadaan Candi Borobudur yang dibangun oleh Wangsa Syailendra yang disebut dengan wangsa kembar bersama dengan Wangsa Sanjaya.

Pembangunan candi ini juga sekaligus ingin menandai kembalinya kekuasaan Keluarga Sanjaya di tanah Jawa yang dilakukan secara berkelanjutan sejak dari Sri Maharaja Rakai Pikatan hingga masa kekuasaan Raja Lokapala.

Dalam Prasasti Shivagrha, meski Prambanan dibangun untuk Trimurti, namun dominasi penghormatan terhadap Dewa Siwa lebih menonjol. Hal ini terlihat dari candi Dewa Siwa yang khusus diletakkan di tengah komplek Candi Prambanan dan menjadi candi tertinggi diantara candi yang lainnya dengan tingkat ketinggian mencapai 47 meter.

Halaman:

Editor: Arief Mulyadin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah