PESAWARAN INSIDE- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta kepada presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memilih Mendikbud yang sesuai jalur.
Permintaan ini disampaikan JK terkait kelemahan Mendikbud Nadiem Makarim terhadap berbagai persoalan yang membelit Kemendikbud saat ini.
Ia berharap sosok Mendikbudristek ke depannya harus dikembalikan ke jalur yaitu dari tokoh yang merupakan orang-orang hebat dan biasa berkecimpung di dunia pendidikan dan riset.
Hal tersebut disampaikan JK dalam acara 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan' yang disiarkan di kanal YouTube TV Parlemen. JK awalnya mengulas mantan menteri pendidikan di RI.
"Coba cari, siapa menteri pendidikan selama ini. Menteri pendidikan pertama Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu lah cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," kata JK.
JK juga menyinggung nama Muhadjir Effendy hingga Anies Baswedan, menteri pendidikan sebelum Nadiem.
"Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina," katanya.
Dalam kesempatan itu, JK menyinggung Nadiem, menteri saat ini. Menurutnya, Nadiem tak memiliki pengalaman di bidang pendidikan hingga jarang ke kantor.
"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," ujarnya.
"Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor," ujar JK.
"Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemunya di apartemen. Saya katakan aja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi," imbuhnya.***